TUGAS SOFTSKILL
PENGANTAR BASIS DATA
MATERI II - LINGKUNGAN
BASIS DATA
Disusun
Oleh :
Yuan
Satyarini (49213520)
Rizky
Amalia (47213951)
Risthi
Sagita Anwar (47213825)
Rika Manda
Sari (49213894)
Maissy
Nurgina (45213532)
2DA01
Akuntansi
Komputer
BAB I
PENDAHULUAN
Database atau basis
data yang merupakan suatu kumpulan data yang disimpan secara sistematis di
dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
(program aplikasi) untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna untuk
kehidupan sehari-hari. Dalam basis data juga terdapat lingkungan basis data
yang juga sangat berpengaruh dan sangat penting. Oleh karena itu, pada
postingan kali ini kami akan menjelaskan tentang yang terkait di lingkungan
basis data.
_______________________________________________________________________
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arsitektur Basis Data
Ada tiga
tingkatan Arsitektur Basis Data menurut ANSI-SPARC (American
National Standards Institute – Standards Planning and Requirements Commite),
yaitu :
1. Tingkat
Eksternal (External Level)
Level
tertinggi dari abstraksi data. Di level
ini hanya menunjukkan sebagian saja dari basis data yang dapat dilihat dan
dipakai, yaitu hanya basis data yang relevan bagi seorang pemakai tertentu.
2. Tingkat
Konseptual (Conseptual Level)
Level
ini menggambarkan data apa (what) yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan
hubungannya dengan data yang lain.
Hal-hal yang digambarkan dalam
level konseptual adalah :
- Semua entitas beserta atribut dan hubungannya
- Batasan data
- Informasi semantik tentang data
- Keamanan dan integritas informasi
3. Tingkat
Internal (Internal Level)
Merupakan
level terendah, yang menunjukkan bagaimana (how) data disimpan secara fisik
di dalam storage.
Tingkat
internal memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
- Deskripsi record untuk
penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan data)
- Penempatan record
- Penempatan data dan teknik encryption.
Contoh
Arsitektur Basis Data
Contoh
: sebuah file Pegawai yang akan didefinisikan
Tingkat
Eksternal (External Level) :
Cobol
01
PEG_REC.
02 PEG_NO PIC X(6).
02 DEPT_NO PIC X(4).
02 GAJI PIC 9(6).
Tingkat
Konseptual (Conceptual Level) :
PEGAWAI
NOMOR_PEGAWAI
CHARACTER 6
NOMOR_DEPT
CHARACTER
4
GAJI
NUMERIC
6
Tingkat
Internal (Internal Level) :
FILE_PEGAWAI
LENGTH = 22
PREFIX
TYPE
= BYTE (6), OFFSET = 0
EMP#
TYPE
= BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX
DEPT#
TYPE
= BYTE (4), OFFSET = 12
PAY
TYPE
= FULLWORD, OFFSET = 16
B.
Data
Independence
Tujuan utama dari arsitektur basis data adalah
memelihara kemandirian data (data independence). Artinya, perubahan pada satu level tidak
mempengaruhi level yang lain.
Metode mengubah pola data dari isi data
tersebut dan cara menyimpannya, sehingga perubahan tersebut tidak menyebabkan
suatu program aplikasi ditulis kembali.
Ada 2 jenis data independence:
1. Physical Data Independence
Mengubah level internal tanpa mengganggu skema konseptual atau eksternal.
2. Logical Data Independence
Mengubah level konseptual tanpa menggangu skema eksternal.
Prinsip ini harus diterapkan dalam pengelolaan
sistem basis data dengan alasan:
- DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada.
- Pabrik/software pengelolaan data datap memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada.
- Untuk memindahkan perkembangan program aplikasi.
- Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA.
C.
DBMS
1.
Pengertian
DBMS
DBMS (Database Management Systems)
adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan
dengan basis data.
2.
Konsep
DBMS
DBMS mempunyai tugas untuk
menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
a. Pengguna menyatakan permintaan
akses menggunakan DBMS
b. DBMS menangkap dan
menginterpretasikan
c. DBMS mencari :
-
eksternal / conceptual mapping
-
conceptual schema
-
konseptual / internal mapping
-
internal schema
d.
DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis data tersimpan.
Proses
a s/d d dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu.
3.
Komponen
DBMS
a. Query Prosesor
Komponen yang mengubah bentuk query
ke dalam instruksi ke dalam Database Manager
b.
Database Manager
Menerima
query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah
record-record tersebut dibutuhkan untuk memenuhi permintaan, kemudian database
manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan.
c. File Manager
Memanipulasi penyimpanan file dan
mengatur alokasi ruang penyimpan disk.
d. DML Prosessor
Modul yang mengubah perintah DML
yang ditempelkan ke dalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi.
e. DDL Compiler
Mengubah statement DDL menjadi
kumpulan table atau file yang berisi data dictionary/metadata
f. Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data
dictionary
4.
Komponen
Software Utama DBMS
Komponen software utama database
manager adalah :
a. Authorization
Control
Modul yang memeriksa apakah pemakai
mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi
b. Command
Processor
Memeriksa apakah pemakai mempunyai
wewenang untuk menyelesaikan operasi
c. Integrity
Checker
Untuk semua operasi yang merubah
basis data, integrity checker memeriksa operasi yang diminta memerlukan batasan
integritas.
d. Query
Optimizer
Modul ini menentukan strategi yang
optimal untuk eksekusi query.
e. Transaction
Manager
f. Modul
ini mengerjakan proses-proses yang dibutuhkan operasi yang diterima transaksi.
g. Scheduler
Modul ini bertanggung jawab untuk
menjamin operasi secara bersamaan
terhadap basis data sehingga berjalan tanpa ada masalah antara yang satu dengan yang lain.
h. Recovery
Manager
Modul ini menjamin basis data tetap
konsisten walaupun terjadi kerusakan.
i.
Buffer Manager
Modul ini bertanggung jawab
terhadap pemindahan data antara main memory dan secondary storage, seperti disk
dan tape.
5.
Fungsi
DBMS
a. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah
pendefinisian data.
b. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani
permintaan-permintaan dari pemakain untuk mengakses data.
c. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan
integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
d. Data Recovery dan Concurrency
DBMS harus dapat menangani
kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalah
sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan
data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama
oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
e. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data
dictionary
f.
Perfomance
DBMS harus menangani unjuk kerja
dari semua fungsi sefisien mungkin
6.
Layanan
dalam DBMS
Layanan-layanan yang sebaiknya
disediakan oleh database management system adalah :
- Penyimpanan, pengambilan dan
perubahan data
- Katalog yang dapat diakses
pemakai
- Mendukung transaksi
- Melayani kontrol concurrency
- Melayani recovery
- Melayani autorisasi
- Mendukung komunikasi data
- Melayani integrity
- Melayani data independence
- Melayani utility
7.
Bahasa
dalam DBMS
Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan
dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam
piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu
yang disebut Data Sub Language.
Data sub language adalah subset
bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan
biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1,
dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang
dipakai sesuai tugas dan fungsinya.
Secara khusus pengguna menggunakan
berbagai bahasa contohnya Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti
Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang
dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau
menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA
lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS.
Dikenal
2 bentuk bahasa dalam DBMS, yaitu :
1. Data Definition Language (DDL)
Untuk mendefinisikan struktur/skema basis
data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya.
2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan user untuk
mengakses atau memanipulasi data.
Ada 2 jenis DML:
a. Procedural
Memberikan
syarat bagi user untuk
menentukan data apa yang diinginkan serta
bagaimana mendapatkannya.
b. Non Procedural
Membuat user dapat
menentukan data apa yang
diinginkan tanpa menyebutkan
bagaimana cara mendapatkannya.
Manipulasi data dapat berupa
:
·
Penyisipan/penambahan
data baru ke basis data
·
Penghapusan
data dari basis data
·
Pengubahan
data di basis data
·
Mengambil
informasi yang tersimpan di basis data
D.
Model
Data
1.
Pengertian
Model Data
Model data adalah kumpulan konsep
yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan
batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk
merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
2.
Jenis
Model Data
Untuk menggambarkan data pada
tingkat eksternal dan konseptual digunakan :
a. Model
Data berbasis Objek
Model data berbasis objek
menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data
berbasis objek yang umum adalah :
- Entity Relationship
- Semantic
- Functional
- Object Oriented
b. Model
Data berbasis Record
Pada model data berbasis record,
basis data terdiri dari sejumlah
record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam
jenis model data berbasis record yaitu :
- Model Data Relasional
(relational)
- Model Data Hierarkhi
(hierarchical)
- Model Data Jaringan (network)
E.
Data
Dictionary
Data
dictionary adalah tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam
basis data. Data dictionary biasa disebut juga dengan metadata atau data
mengenai data. Modul pengontrol otorisasi menggunakan data dictionary untuk
memeriksa apakah seorang pemakai perlu mempunyai wewenang.
Untuk
mengerjakan pemeriksaan tersebut data dictionary menyimpan :
•
Nama-nama pemakai yang mempunyai wewenang untuk menggunakan DBMS
•
Nama-nama data item yang ada dalam basis data
•
Data item yang dapat diakses oleh pemakai dan jenis akses yang diijinkan, misalnya: insert, update,
delete atau read
F.
Arsitektur
DBMS Multiuser
1.
Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem
multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan
sejumlah terminal.
2.
File
Server
Proses didistribusikan
ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan
file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS
dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file
server jika diperlukan (perhatikan gambar 5).
Kerugian arsitektur
file-server adalah :
- Terdapat lalulintas
jaringan yang besar
- Masing-masing
workstation membutuhkan copy DBMS
- Kontrol terhadap
concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS
mengakses file secara bersamaan.
3.
Client
Server
Untuk mengatasi
kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur
client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi
dalam bentuk sistem.
Sesuai dengan namanya,
ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang
menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus
diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada
satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Ada beberapa keuntungan
jenis arsitektur ini adalah :
-
Memungkinkan akses basis data yang besar.
-
Menaikkan kinerja.
- Jika client dan server diletakkan pada
komputer yang berbeda kemudian CPU yang
berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin
server jika hanya memproses basis data.
-
Biaya untuk hardware dapat dikurangi.
-
Hanya server yang membutuhkan storage
dan kekuatan proses yang cukup
untuk menyimpan dan mengatur basis data.
-
Biaya komunikasi berkurang .
-
Aplikasi menyelesaikan bagian operasi
pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data
melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati
jaringan.
-
Meningkatkan kekonsistenan.
- Server dapat menangani pemeriksaan
integrity sehingga batasan perlu
didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan
pemeriksaan sendiri.
-
Map ke arsitektur open-system dengan sangat
alami
_______________________________________________________________________
BAB III
KESIMPULAN
Basis
Data adalah kumpulan informasi dalam sebuah komputer dengan menggunakan
perangkat lunak DBMS (Database Management System) sehingga dapat menampilkan
informasi dengan berbagai model data. Dalam DBMS terdapat data dictionary yang
berarti katalog fakta tentang kebutuhan-kebutuhan informasi dan dapat
mendefinisikan data yang mengalir di system dengan lengkap. Arsitektur DBMS
Multi Pengguna menjelaskan mengenai arsitektur yang biasanya digunakan untuk
mengimplementasikan sistem basis data yang multi user, yaitu teleprocessing,
file server dan client server.
_______________________________________________________________________
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar