Laman

Jumat, 18 Maret 2016

Ruang Lingkup Laporan Keuangan

Pokok Bahasan Ruang Lingkup Laporan Keuangan:
1. Arti Pentingnya Laporan Keuangan
2. Pengertian Laporan Keuangan
3. Pengertian Dasar Analisis Laporan Keuangan
4. Syarat - Syarat Laporan Keuangan
5. Keterbatasan Laporan Keuangan
6. Peranan Pemeriksaan Akuntan Publik
7. Jenis dan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan
8. Hubungan Antar Berbagai Laporan Keuangan


1. Arti Pentingnya Laporan Keuangan
Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai ‘alat penguji’ dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak – pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. 

3. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Bernstein (1983 : 3): “Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan” 
Agar Laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak. 
Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, akan tergambar kinerja manajemen selama ini. 
Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen, dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan ke depan. Perencanaan ke depan dengan cara menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah sesuai dengan yang diinginkan dan berupaya untuk meningkatkan lagi kekuatan yang sudah diperolenya selama ini. 
Analisis laporan keungan perlu dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang diharapkan benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka atau rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang hendak dicapai. Kemudian, hasil perhitungan tersebut, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya. Kesemuanya ini harus dilakukan secara teliti, mendalam, dan jujur. 

4. Syarat - Syarat Laporan Keuangan 
- Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan. 
- Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya. 
- Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain. 
- Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu. 
- Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya . 
- Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan - keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama. 
- Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca. 

5. Keterbatasan Laporan Keuangan 
- Laporan Keuangan memiliki keterbasan antara lain 
- Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan intern report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan final. Karena itu semua jumlah – jumlah atau hal – hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuidasi atau realisasi dimana dalam laporan ini terkandung pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh Akuntan atau Manajemen yang bersangkutan. 
- Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda atau berubah. 
- Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan unit yang terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga – harga. 
- Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor – faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang.

6. Peranan Pemeriksaan Akuntan Publik
Dalam pemeriksaan akuntan publik hasus berpedoman pada standar nasional akuntansi publik agar pemeriksaan dapat dilakukan akuntansi secara sistematis maka akuntan harus merencanakan pemariksaannya sebelum proses pemeriksaan akuntansi dimulai dengan membuat auditplan (rencana pemeriksaan).
Tujuan pemeriksaan akuntansi adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. laporan keuangan yang wajar adalah yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di indonesia dikodivikasi dalam standar akuntansi keuangan.

7. Bentuk – Bentuk L:aporan Keuangan 
NERACA
Staffel (Report Form). Bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya. 
Scontro (T-Account Form). Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah menyebelah. 

LAPORAN LABA RUGI 
Multiple Step. Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha
dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri. 
Single Step. Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi.
Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa. 

LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Laporan perubahan modal adalah suatu ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka  waktu tertentu (periode tertentu). Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal: 
1) Adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik. 
2) Adanya laba usaha 
3) Adanya kerugian
4) Pengambilan untuk keperluan pribadi.

LAPORAN ARUS KAS
Bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan


e. Hubungan Antar Berbagai Laporan Keuangan
Mengetahui hubungan angka-angka dalam Neraca, Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Perubahan Modal dalam satu set laporan keuangan adalah penting bagi siapa saja yang ingin memahami isi sebuah Laporan Keuangan, dan Akuntansi secara umum. Gagal memahami hubungan ini, maka sama seja dengan gagal memahami isi laporan keuangan, dan akuntansi secara keseluruhan.
Satu set lengkap laporan keuangan umumnya mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal (juga disebut ‘ekuitas pemegang saham’), dan laporan arus kas. Laporan keuangan secara keseluruhan menyajikan berbagai jenis informasi tentang kegiatan perusahaan selama periode waktu tertentu dalam angka-angka. Masing-masing laporan, meskipun banyak yang saling terkait, tetap memiliki peranan berbeda, dengan sudut pandang dan fokus penyajian yang berbeda-beda pula. Dengan demikian, maka satu macam laporan tidak bisa menggantikan laporan yang lain.

a. Neraca
Juga disebut laporan posisi keuangan, bisa diibaratkan sebagai foto (baias disebut snapshot) dari suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Laporan keuangan yang satu ini terdiri dari daftar sumber daya kuantitatif yang dipergunakan oleh perusahaan untuk beroperasi. Di sisi lainnya, laporan ini juga mengandung daftar klaim terhadap sumber daya tersebut yang diwakili oleh kreditur dan pemilik.
Dalam bentuk laporan pernyataan, sumber daya kuantitatif disebut aktiva (asset), diikuti dengan klaim kreditur dan pemilik. Dalam bentuk rekening pernyataan, aset biasanya disajikan di sebelah kiri dan yang mengklaim aset di sisi kanan dari pernyataan itu. Satu hubungan penting dalam sebuah neraca adalah bahwa klaim terhadap asset selalu sama (seimbangan) persis dengan jumlah aset yang disajikan. Itulah sebabnya mengapa Neraca juga disebut dengan ‘Balance Sheet’.

b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi didasari oleh prinsip akuntansi yang disebut ‘prinsip kecocokan (the matching principle)’. Pendapatan biasanya dapat dengan mudah dikaitkan dengan aktivitas usaha secara spesifik yang berhubungan dalam periode waktu tertentu. Setelah pendapatan untuk jangka waktu telah diidentifikasi, akuntan kemudian mencoba untuk menelisik dan mengkaitkan pendapatan dengan semua biaya yang berhubungan dengan :
(1) periode waktu yang sama dan/atau
(2) proses pembentukan pendapatan tertentu.
Jumlah ini kemudian “dicocokkan (matched),” maksudnya biaya dikurangkan dari pendapatan—untuk menentukan hasil operasi untuk periode tersebut. Hasilnya disebut ‘laba bersih’ jika pendapatan melebihi biaya, dan disebut ‘rugi bersih’ jika biaya-biaya melebihi pendapatan.

c. Pernyataan Perubahan Modal
Juga disebut dengan pernyataan ‘Ekuitas Pemegang Saham’. Sebuah pengungkapan yang diperlukan dalam satu set lengkap laporan keuangan korporasi adalah identifikasi dari perubahan modal (ekuitas) dalam angka-angka dan jumlah saham. Seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal (ekuitas pemegang saham) mencakup periode waktu pada titik waktu tertentu. Di kolom utama dari ekuitas pemegang saham ‘ terdiri dari: kontribusi ekuitas saham pilihan, saham biasa, dan tambahan modal disetor dan laba ditahan. Pernyataan ini dimulai dengan saldo pada akhir periode sebelumnya. Baris dalam pernyataan menunjukkan kegiatan yang mengakibatkan perubahan dalam kategori utama dari ekuitas pemegang saham dari saham biasa, laba bersih, dan dividen. Laba bersih dan dividen hanya mempengaruhi laba ditahan. Laba bersih meningkatkan saldo laba ditahan, dan dividen mengurangi keseimbangan itu.

d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran dalam bentuk kas selama periode waktu tertentu sama dengan konsep waktu pada Laporan Laba Rugi. Dalam bentuk yang paling sederhana, laporan arus kas hanya menunjukkan sumber kas utama perusahaan dan cara perusahaan menggunakan uang tunai itu. Perubahan-perubahan ini disajikan dengan cara merekonsiliasi perubahan kas dari awal sampai akhir periode akuntansi. Laporan Arus Kas disajikan dalam tiga kategori:
(1) arus kas dari aktivitas operasi;
(2) arus kas dari aktivitas investasi; dan
(3) arus kas dari aktivitas pendanaan.

Di ujung bawah laporan, perubahan bersih kas disajikan dalam angka rekonsiliasi untuk menunjukan saldo kas bersih antara saldo awal dengan akhir—baik itu dalam keadaan meningkat maupun menurun. Empat laporan keuangan ini berasal dari transaksi dasar yang sama dan pengukuran keuangan yang sama. Keempatnya diperlukan oleh pembaca laporan keuangan untuk mendapatkan pemahaman lengkap, sebisa mungkin melalui media laporan keuangan.

Mencoba untuk menunjukkan hubungan dari empat laporan keuangan ini, dalam ilustrasi tunggal adalah pekerjaan yang mustahil. Tetapi untuk referensi ringkas, saya mencoba manyajikannya dalam grafik tunggal (mudah-mudahan bermanfaat) khusus beberapa hubungan penting yang mendasari empat laporan keuangan: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal (ekuitas pemegang saham), dan pernyataan arus kas:
Kedelapan hubungan diidentifikasi oleh nomor dalam tanda kurung:
(1) Pendapatan dan biaya, yang disajikan dalam laporan laba rugi, mengakibatkan perubahan dalam aktiva dan kewajiban dalam neraca.
(2) Laba bersih mengalir ke dalam laporan perubahan modal (ekuitas pemegang saham) dan merupakan determinan penting dari saldo akhir periode laba ditahan.
(3) Saldo akhir akun modal (ekuitas) memberikan kontribusi dalam laporan ekuitas sesuai dengan jumlah yang sama di pemegang saham bagian ekuitas pada neraca.
(4) Saldo akhir dari laba ditahan dalam laporan ekuitas sesuai dengan saldo laba ditahan pada pemegang saham ‘bagian ekuitas pada neraca.
(5) Saldo akhir kas dalam laporan arus kas sesuai dengan jumlah uang tunai disajikan di neraca.
(6) Arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas mencerminkan efek kas dari transaksi-transaksi termasuk dalam penentuan laba bersih. Rekonsiliasi laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi disajikan sebagai bagian dari laporan arus kas.
(7) Aktivitas investasi dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif dan negatif dari perubahan dalam aset yang berakhir saldo termasuk dalam neraca.
(8) Pembiayaan kegiatan dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif dan negatif dari hutang dan ekuitas transaksi pembiayaan. Akhir-dari periode saldo utang dan ekuitas disajikan dalam neraca.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar