Laman

Kamis, 10 Oktober 2013

Sejarah Singkat Akuntansi

SEJARAH SINGKAT AKUNTANSI 

Sejalan dengan perkembangan sejarah dan peradaban manusia, akuntansi sebagai salah satu hasil temuan manusia, ikut pula berkembang. Akuntansi telah mengembangkan konsep dan teknik-teknik baru untuk mengimbangi kebutuhan akan informasi keuangan yang terus meningkat dan beragam. Tanpa informasi yang akurat dan tepat waktu, banyak sekali keputusan ekonomi dan bisnis yang akan tertunda dan salah.

http://ramasurayuda86.blogspot.com/2010/08/sejarah-akuntansi.html
x

Akuntansi primitif atau pra industrialisasi
Berdasarkan hasil penelitian sejarah, catatan tertua yang diketahui adalah lembaran dari tanah liat yang memuat catatan-catatan pembayaran upah di Babylonia sekitar 3600 tahun sebelum Masehi. Selain itu, terdapat bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sistem-sistem kontrol akuntansi yang dijumpai di Kerajaan Mesir Kuno dan negara-negara Yunani. Adapun catatan-catatan berbahasa Inggris yang pertama kali dijumpai adalah catatan-catatan untuk memastikan sumber-sumber keuangan pada masa kekuasaan William the Conqueror (abad ke 11).
Kebanyakan akuntansi awal ini hanya berhubungan dengan aspek-aspek yang terbatas dari aktivitas-aktivitas keuangan swasta atau pemerintah. Catatan-catatan keuangan yang lengkap untuk suatu aktivitas usaha, baru berkembang pada abad pertengahan dalam rangka menanggapi kebutuhan-kebutuhan perniagaan yang berkembang di Italia.

Perkembangan akuntansi dalam abad pertengahan
Pada abad pertengahan, akuntansi dilakukan dengan melakukan double entry bookkeeping (sistem pembukuan berpasangan) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli pada tahun 1447. Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : “Summa The Arithmetica, Geometria, Proportioni Et Proportionalita” di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”.
Pada pertengahan abad ke 15 kota-kota di Italia mulai pudar pamornya dan menjadi kurang penting baik sebagai pusat kegiatan politik maupun perdagangan, sebagai akibat ditemukannya daerah-daerah jajahan baru. Sejak itu, secara berangsur-angsur pusat perdagangan berpindah ke Spanyol, Portugis, Negeri Belanda, Inggris, Prancis, dan Belgia. Sejalan dengan perpindahan pusat-pusat perdagangan tersebut, sistem tata buku berpasangan menurut metode Italia yang dikemukakan oleh Luca Pacioli menjadi tersebar luas ke negara-negara lain.
Pada abad ke 17 buku-buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi, sebagai usaha dari para penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan rekening atau perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun. Perkembangan ini terutama disebabkan oleh semakin jarangnya suatu partnership yang hanya dibuat untuk keperluan satu transaksi. Kegiatan usaha mulai diorganisasikan untuk menciptakan kelangsungan aktivitas perdagangan maupun manufaktur dalam jangka panjang.

Zaman industrisasi abad ke 18 s/d 20
Pada abad ke 18 terjadi revolusi industri di Eropa Barat. Dari sinilah timbul bentuk badan hukum yang memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah besar modal dari masyarakat melalui penjualan saham. Adanya perbedaan kepentingan diantara kedua kelompok yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan, menjadikan laporan keuangan yang dihasilkan disusun dengan dasar penilaian dan kepentingan yang berbeda, sehingga laporan keuangan tidak lagi memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban. Maka munculah suatu kebutuhan baru dari kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan yaitu pemeriksaan akuntansi independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disahkan oleh manajemen perusahaan dapat di percaya.
Desakan kebutuhan-kebutuhan jasa akuntansi yang professional, mengakibatkan dibukanya sebuah lembaga yang memberikan lisensi akuntan public terdaftar (CPAs) diseluruh negara Amerika Serikat. Pada tahun 1887, para akuntan publik yang terdaftar tersebut mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di Amerika Serikat bernama American Association of Accountants. Dan tahun 1917 nama itu diubah menjadi American Insitute of Acountants, dan saat ini dikenal dengan AICPA (American Institute of Certified Public Accountants). Pada tahun 1972 dan 1973 terdapat suatu kemajuan bagi organisasi profesi akuntan di Amerika Serikat terjadi yaitu saat didirikan dan diorganisasikannya Financial Accounting Standards Board ( FASB) dan Financial Accounting Foundation (FAF) yang kian memperkuat kedudukan profesi akuntansi di negara tersebut.

Zaman Perang Dunia Ke-2
Awal sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan akuntansi di negara Belanda pada abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg tercatat bahwa akuntansi di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan adanya sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral mengenai pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang perlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya. Bukti lain yang diketahui adalah catatan pemukuan dari Amphioen Societeit (didirikan di Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia.
Sejak tanggal 9 Maret 1942 , Jepang menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah di Indonesia dan mengakibatkan pendidikan yang semakin terbengkalai, keadaan rakyat makin menderita dan sengsara. Akhir perang dunia ke-dua pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Keberadaan Jepang tidak membawa pengaruh yang berarti terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu. Praktek-praktek akuntansi Jepang terbatas hanya untuk mencatat kegiatan-kegiatan mereka dan dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf kanji.

Zaman Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, perusahaan-perusahaan Belanda di nasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk. Pada zaman setelah kemerdekaan banyak modal asing yang masuk ke Indonesia dalam rangka mempercepat proses pemulihan pembangunan. Masuknya modal asing di Indonesia serentak dengan masuknya bantuan luar negeri khususnya dari Amerika dan sekutunya sehingga pemerintah Amerika juga memberikan bantuan berupa sistem akuntansi di pemerintahan, dosen-dosen tamu yang mengajar di berbagai Universitas di Indonesia. Maka muncullah sistem akuntansi baru yaitu model-model sistem akuntansi Amerika yang dipelajari di universitas-universitas se-Indonesia.
Pada tahun 1980 pemerintah Indonesia atas bantuan pinjaman dari bank Dunia melakukan harmonisasi sistem akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapuskan sistem dualisme antara sistem akuntansi belanda dan sistem akuntansi amerika. Upaya yang dilakukan antara lain mendirikan Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) di UI, UGM, UNPAD dan USU.
Untuk memudahkan pengkoordinasian akuntan di Indonesia, didirikan Ikatan Akuntan Indonesia di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. IAI berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973, deengan maksud antara lain:
a.         Menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia
b.        Sebagai prasarana pasar uang dan modal pada saat itu.
c.         Laporan Keuangan perusahaan yang go publik harus disusun berdasar Prinsip Akuntansi
Indonesia.
Sejarah Perkembangan Prinsip Akuntansi Indonesia meliputi :
1.        Tahun 1973 disusun dan diterbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia
2.        Tahun 1984 disempurnakan menjadi Prinsip Akuntansi Indonesia 1984
3.        Tahun 1994 diadopsi Pernyataan resmi AICPA menghasilkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dalam Buku Standar Akuntansi Keuangan Buku 1 dan 2
4.        Tahun 1998 Terdapat Eksposur draf PSAK yang direvisi dan disempurnakan
5.        Tahun 2002 Dihasilkan Buku Standar Akuntansi Keuangan Edisi Revisi
6.        Tahun 2004 Dihasilkan Buku Standar Akuntansi Keuangan yang disempurnakan

Era multinasional
Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi yang begitu pesat pada tahun 1980an, menyebabkan tidak terhindarnya kebutuhan terhadap informasi keuangan yang semakin akurat dan semakin cepat. Perkembangan lingkungan teknologi ini menuntut ilmu akuntansi untuk beradaptasi sesuai dengan perkembangan yang ada. Ilmu akuntansi pun memanfaatkan teknologi komputer dalam perkembangan lanjutannya. Sejak menggunakan teknologi komputer, sistem akuntansi dan pelaporannya semakin rapi, teratur, cepat dan akurat. Sehingga kebutuhan informasi keuangan dari berbagai pihak yang membutuhkannya dapat dipenuhi secepat yang mereka butuhkan.


DAFTAR PUSTAKA
http://cescbergas.blogspot.com/2013/04/sejarah-perkembangan-akuntansi.html
http://rhizkii.blogspot.com/2012/06/sejarah-perkembangan-akuntansi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar