SEJARAH SINGKAT AKUNTANSI
Sejalan dengan perkembangan sejarah dan peradaban manusia, akuntansi sebagai salah satu hasil temuan manusia, ikut pula berkembang. Akuntansi telah mengembangkan konsep dan teknik-teknik baru untuk mengimbangi kebutuhan akan informasi keuangan yang terus meningkat dan beragam. Tanpa informasi yang akurat dan tepat waktu, banyak sekali keputusan ekonomi dan bisnis yang akan tertunda dan salah.
Akuntansi
primitif atau pra industrialisasi
Berdasarkan hasil penelitian
sejarah, catatan tertua yang diketahui adalah lembaran dari tanah liat yang
memuat catatan-catatan pembayaran upah di Babylonia sekitar 3600 tahun sebelum
Masehi. Selain itu, terdapat bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan
dan sistem-sistem kontrol akuntansi yang dijumpai di Kerajaan Mesir Kuno dan negara-negara
Yunani. Adapun catatan-catatan berbahasa Inggris yang pertama kali dijumpai
adalah catatan-catatan untuk memastikan sumber-sumber keuangan pada masa
kekuasaan William the Conqueror (abad ke 11).
Kebanyakan akuntansi awal ini hanya
berhubungan dengan aspek-aspek yang terbatas dari aktivitas-aktivitas keuangan
swasta atau pemerintah. Catatan-catatan keuangan yang lengkap untuk suatu
aktivitas usaha, baru berkembang pada abad pertengahan dalam rangka menanggapi
kebutuhan-kebutuhan perniagaan yang berkembang di Italia.
Perkembangan
akuntansi dalam abad pertengahan
Pada abad pertengahan, akuntansi
dilakukan dengan melakukan double entry bookkeeping (sistem pembukuan
berpasangan) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli pada tahun 1447. Luca Pacioli
lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah
orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : “Summa
The Arithmetica, Geometria, Proportioni Et Proportionalita” di tahun 1494.
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting
system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang
berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh
Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were original,
just that he was the one who was trying to organize and publish them. He
objective was to publish a popular book that could be used by all, following
the influence of the venetian businessmen rather than bankers”.
Pada pertengahan abad ke 15
kota-kota di Italia mulai pudar pamornya dan menjadi kurang penting baik
sebagai pusat kegiatan politik maupun perdagangan, sebagai akibat ditemukannya
daerah-daerah jajahan baru. Sejak itu, secara berangsur-angsur pusat perdagangan
berpindah ke Spanyol, Portugis, Negeri Belanda, Inggris, Prancis, dan Belgia.
Sejalan dengan perpindahan pusat-pusat perdagangan tersebut, sistem tata buku
berpasangan menurut metode Italia yang dikemukakan oleh Luca Pacioli menjadi
tersebar luas ke negara-negara lain.
Pada abad ke 17 buku-buku teks mulai
mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi, sebagai usaha dari para
penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan rekening
atau perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan rugi laba
pada setiap akhir tahun. Perkembangan ini terutama disebabkan oleh semakin
jarangnya suatu partnership yang hanya dibuat untuk keperluan satu transaksi.
Kegiatan usaha mulai diorganisasikan untuk menciptakan kelangsungan aktivitas
perdagangan maupun manufaktur dalam jangka panjang.
Zaman
industrisasi abad ke 18 s/d 20
Pada abad ke 18 terjadi revolusi
industri di Eropa Barat. Dari sinilah timbul bentuk badan hukum yang
memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah besar modal dari
masyarakat melalui penjualan saham. Adanya perbedaan kepentingan diantara kedua
kelompok yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan, menjadikan laporan
keuangan yang dihasilkan disusun dengan dasar penilaian dan kepentingan yang
berbeda, sehingga laporan keuangan tidak lagi memenuhi fungsinya sebagai
pertanggungjawaban. Maka munculah suatu kebutuhan baru dari kalangan masyarakat
yang berkepentingan terhadap perusahaan yaitu pemeriksaan akuntansi independen
untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disahkan oleh manajemen
perusahaan dapat di percaya.
Desakan kebutuhan-kebutuhan jasa
akuntansi yang professional, mengakibatkan dibukanya sebuah lembaga yang
memberikan lisensi akuntan public terdaftar (CPAs) diseluruh negara Amerika
Serikat. Pada tahun 1887, para akuntan publik yang terdaftar tersebut
mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di Amerika Serikat bernama American
Association of Accountants. Dan tahun 1917 nama itu diubah menjadi American
Insitute of Acountants, dan saat ini dikenal dengan AICPA (American Institute
of Certified Public Accountants). Pada tahun 1972 dan 1973 terdapat suatu
kemajuan bagi organisasi profesi akuntan di Amerika Serikat terjadi yaitu saat
didirikan dan diorganisasikannya Financial Accounting Standards Board ( FASB)
dan Financial Accounting Foundation (FAF) yang kian memperkuat kedudukan
profesi akuntansi di negara tersebut.
Zaman
Perang Dunia Ke-2
Awal sejarah perkembangan akuntansi
di Indonesia tidak lepas dari perkembangan akuntansi di negara Belanda pada
abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible
dan St. J. Stroomberg tercatat bahwa akuntansi di Indonesia paling tidak sudah
dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan adanya sebuah instruksi yang
dikeluarkan oleh Gubernur Jendral mengenai pengurusan pembukuan penerimaan
uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang perlukan untuk eksploitasi
garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya. Bukti lain
yang diketahui adalah catatan pemukuan dari Amphioen Societeit (didirikan di
Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas menggambarkan pengaruh dari
metode-metode Italia.
Sejak tanggal 9 Maret 1942 , Jepang
menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah di Indonesia dan mengakibatkan
pendidikan yang semakin terbengkalai, keadaan rakyat makin menderita dan
sengsara. Akhir perang dunia ke-dua pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Keberadaan Jepang tidak membawa pengaruh
yang berarti terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu. Praktek-praktek
akuntansi Jepang terbatas hanya untuk mencatat kegiatan-kegiatan mereka dan dilakukan
dengan menggunakan huruf-huruf kanji.
Zaman
Kemerdekaan
Setelah
Indonesia merdeka, perusahaan-perusahaan Belanda di nasionalisasi dan modal
asing pun mulai masuk. Pada zaman setelah kemerdekaan banyak modal asing yang
masuk ke Indonesia dalam rangka mempercepat proses pemulihan pembangunan.
Masuknya modal asing di Indonesia serentak dengan masuknya bantuan luar negeri
khususnya dari Amerika dan sekutunya sehingga pemerintah Amerika juga
memberikan bantuan berupa sistem akuntansi di pemerintahan, dosen-dosen tamu
yang mengajar di berbagai Universitas di Indonesia. Maka muncullah sistem akuntansi
baru yaitu model-model sistem akuntansi Amerika yang dipelajari di
universitas-universitas se-Indonesia.
Pada tahun 1980
pemerintah Indonesia atas bantuan pinjaman dari bank Dunia melakukan
harmonisasi sistem akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapuskan sistem
dualisme antara sistem akuntansi belanda dan sistem akuntansi amerika. Upaya
yang dilakukan antara lain mendirikan Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) di UI,
UGM, UNPAD dan USU.
Untuk
memudahkan pengkoordinasian akuntan di Indonesia, didirikan Ikatan Akuntan
Indonesia di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. IAI berhasil menyusun dan
menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973, deengan maksud
antara lain:
a.
Menghimpun prinsip-prinsip yang lazim
berlaku di Indonesia
b.
Sebagai prasarana pasar uang dan modal
pada saat itu.
c.
Laporan Keuangan perusahaan yang go
publik harus disusun berdasar Prinsip Akuntansi
Indonesia.
Sejarah
Perkembangan Prinsip Akuntansi Indonesia meliputi :
1.
Tahun 1973 disusun dan diterbitkan
Prinsip Akuntansi Indonesia
2.
Tahun 1984 disempurnakan menjadi
Prinsip Akuntansi Indonesia 1984
3.
Tahun 1994 diadopsi Pernyataan resmi
AICPA menghasilkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan
dalam Buku Standar Akuntansi Keuangan Buku 1 dan 2
4.
Tahun 1998 Terdapat Eksposur draf PSAK
yang direvisi dan disempurnakan
5.
Tahun 2002 Dihasilkan Buku Standar
Akuntansi Keuangan Edisi Revisi
6.
Tahun 2004 Dihasilkan Buku Standar
Akuntansi Keuangan yang disempurnakan
Era
multinasional
Perkembangan teknologi komputer dan
telekomunikasi yang begitu pesat pada tahun 1980an, menyebabkan tidak
terhindarnya kebutuhan terhadap informasi keuangan yang semakin akurat dan
semakin cepat. Perkembangan lingkungan teknologi ini menuntut ilmu akuntansi
untuk beradaptasi sesuai dengan perkembangan yang ada. Ilmu akuntansi pun
memanfaatkan teknologi komputer dalam perkembangan lanjutannya. Sejak
menggunakan teknologi komputer, sistem akuntansi dan pelaporannya semakin rapi,
teratur, cepat dan akurat. Sehingga kebutuhan informasi keuangan dari berbagai
pihak yang membutuhkannya dapat dipenuhi secepat yang mereka butuhkan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://cescbergas.blogspot.com/2013/04/sejarah-perkembangan-akuntansi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar